Survei menemukan fakta, mayoritas pengguna Android hanya memakai smartphone untuk menelepon, berkirim pesan, dan bermain game anak-anak.
Angka mayoritas itu mencapai 80% dari seluruh pengguna Android. Android disebut lebih digunakan sebagai pengganti ponsel, bukan sebagai smartphone yang banyak memiliki fitur bermanfaat, terutama di Amerika Serikat, seperti dilansirBusinessInsider.
Hal ini berbanding terbalik dengan fungsi dari iPhone. Dalam kategori belanja aplikasi misalnya, pengguna iPhone dan iPad lebih sering menghabiskan uang hingga lima kali dibandingkan pengguna Android.
Inilah mengapa Apple tidak panik dengan melesatnya pengguna Android di Asia. Pengguna Android tidak menguntungkan pengembang aplikasi, dan pengembang aplikasi hanya mau di lingkungan yang kaya, yang merupakan ekosistem dari iPhone.
Tapi ada kemungkinan terburuk dari santainya Apple menanggapi melesatnya pengguna Android, terutama dalam jangka panjang.
Sebagai perspektif, Apple mungkin membangun menara mewah nan berkilau dari 20% pangsa pasar yang ada. Tetapi harus ingat bahwa Google memiliki 80% lainnya, meski mungkin saat ini hanya sebuah pedesaan yang belum berkembang.
Siapakah yang memiliki kesempatan lebih besar di kemudian hari? Jawabannya adalah Google.
Komentar
Posting Komentar
Keep it civil