Overclocking. Apa sih sebernya overclocking itu? Hehe, malem sobat readers sekalian. Malem ini mimin mau kasih tahu seputar overclock dan cara overclocking. Tapi, sebelum ke cara overclocking ada baiknya kalau sobat tahu dulu apa sih sebenarnya overclocking itu. Bagi yang udah tahu silahkan lanjut hehe :D
Oke deh, overclock yaitu berarti melakukan sebuah proses tweaking terhadap komponen komputer agar dapat bekerja diatas batas aman. Beberapa manufaktur seperti Intel dan AMD memperbolehkan pengguna untuk melakukan overclock pada beberapa CPU besutan mereka. Kenapa batas aman? Sebenernya sob, perangkat komputer ente-ente sekalian belum bekerja dengan semua kemampuannya. Kenapa? Tujuannya ya sederhana aja, supaya lebih aman. Ya, keamanan dan efisiensi energi merupakan alasan mengapa semua komponen komputer dibuat dan di atur untuk bekerja dengan batas amannya dan tidak menggunakan seluruh kemampuannya.
Tujuan dari overclocking suatu hardware yaitu memperbesar kemampuan bekerja hardware itu sendiri. Harga yang harus dibayar yaitu peningkatan konsumsi energi (listrik), lebih cepat panas/panas bisa lebih tinggi, kipas yang lebih berisik. Sistem dapat menjadi tidak stabil jika perangkat di overclock terlalu banyak, dan resiko kerusakan akibat voltase berlebih dan panas yang ekstrim. Pada beberapa kasus kadang diperlukan pendingin cair (Nitrogen Cair).
Lain halnya dengan downclocking/underclocking, namun ini akan dibahas di post yang lain. Downclocking merupakan kebalikan dari overclocking yaitu dengan menurunkan clock rate dan memberi efek penggunaan energi lebih kecil, panas yang stabil, namun bekerja lebih lambat.
Komponen komputer yang paling sering di overclock yaitu Processor, VGA, dan RAM. Mengapa? Karena biasanya banyak program bergantung pada 3 senjata utama tadi. Processor menentukan kecepatan kerja sebuah komputer dalam satuan Hertz/Hz (di abad ini sudah meningkat menjadi GHz). Video Graphic Array Card/VGA Card berfungsi sebagai penentu kualitas tampilan pada komputer. Semakin besar VGA maka semakin jernih gambar yang dihasilkan. RAM/Random Access Memory menentukan seberapa besar kapasitas kerja komputer. Semakin lega maka semakin banyak kerjaan yang bisa dilakukan.
Pertimbangan yang perlu dilakukan sebelum overclocking yaitu :
1. Jenis Hardware
2. Sistem Pendingin
3. Biaya Listrik
4. Resiko Kegagalan/Mati Total
1. Jenis Hadware
Ketahuilah bahwa tidak semua hardware komputer dapat di overclock. Pada beberapa BIOS bawaan motherboard tertentu hal ini tidak dilarang dan bahkan disediakan menu-nya. Namun hal ini tentu bisa diakali dengan software pihak ketiga seperti: CPUZ/GPUZ, AMD Overdrive, Intel Desktop Control Center, dll.
Perlu diingat juga bahwa beberapa hardware mungkin tidak bisa di overclock sama sekali. Beberapa hardware yang di unlock merupakan pilihan terbaik karena sudah di design untuk keperluannya namun harus tetap dengan pertimbangan yang matang.
2. Sistem Pendingin
Karena overclocking akan membuat hardware bekerja lebih keras, maka panas yang dihasilkan akan meningkat pula. Ini terjadi karena aliran listrik pada sirkuit melaju lebih cepat dan gesekan lebih besar, tumbukan antar neutron pun akan lebih sering terjadi.
Kipas pendingin pada hardware/Casing CPU terkadang tidak cukup ampuh untuk menangani "monster", contohnya bagi para gamers nih bisa overclock VGA AMD Radeon R9 295X2 sampai 1,108MHz perlu sistem pendingin cairan karena jika cuma angin doang udah pasti deh tuh PC bisa meleleh :3
3. Biaya Listrik
Kabarnya kan tarif listrik naik nih, nah bagi kalian yang mau melakukan OC sebaiknya pertimbangkan biaya juga. Karena secara teknis OC mempercepat kerja sistem itu artinya akan memakan lebih banyak energi juga. Walau perubahan tidak terlalu signifikan namun bisa imbas juga pada biaya listrik
4. Resiko Kegagalan
Kegagalan terjadi akibat komposisi yang tidak pas atau sesuai dengan sistem sobat. Biasanya terjadi malfungsi sistem seperti hang, bluescreen, atau bahkan bisa mati total kalau hardware sudah meleleh.
Nah bagaimana? Masih mau OC? Kalau sudah dipertimbangkan semuanya ini dia cara untuk Overclocking.
1. Jenis Motherboard (mobo) yang bagus buat OC:
Asus
Sudah memiliki nama didunia komputerisasi. Dan juga terkenal pada fitur-fiturnya yang lengkap. Akan tetapi untuk OC, masih berada setingkat dibawah DFI dan Biostar.
DFI
Pengaturan BIOS nya memang terkenal rumit, karena memang Mobo ini disiapkan untuk Overclock yang lebih rumit. Biasa juga disebut Perfect choice for enthusiast overclocker.
Biostar
Keuntungan Mobo ini harganya murah, dan kemampuannya bisa diandalkan. Pas bagi pemula karena menu dan pengaturannya-pun mudah dipahami. Tapi hanya bagi seri TP35 / TP45 saja ya sobat readers :D
Gigabyte
Seri DQ6 dari mobo ini merupakan High End-nya Gigabyte, atau bisa juga cicip seri Flagship EP45 Extreme. Readers pasti akan sangat terpuaskan dengan hasilnya :D.
2. Temukan Komposisi Yang Pas
a). Pasti Overclock akan membuat membuat sistem tidak stabil, rintangannya simple: Mencari titik stabilnya.
b). Jangan terpaku dengan kelipatan 2/Genap. Jangan berhenti sampai 400, bisa saja batas stabil berada pada 433 atau 427.
3. Overclocking
a). Ubah frekuensi sedikit demi sedikit.
b). Save and Exit
c). Apabila tidak bisa masuk BIOS lagi maka inilah batasnya. Reset BIOS anda (Biasanya tombol reset ada di dekat baterai CMOS)
a). Pada dasarnya Processor hanya bisa bertahan stabil selama 1 hari (atau bisa juga 7-8 jam) sesudah di overclock. Itu sebabnya anda harus sabar saat OC.
b). Jaga suhu panas dan juga ingat biaya listrik :D
Sekian dari mimin :3
-Source, perubahan dan lebihnya dari mimin.
Oke deh, overclock yaitu berarti melakukan sebuah proses tweaking terhadap komponen komputer agar dapat bekerja diatas batas aman. Beberapa manufaktur seperti Intel dan AMD memperbolehkan pengguna untuk melakukan overclock pada beberapa CPU besutan mereka. Kenapa batas aman? Sebenernya sob, perangkat komputer ente-ente sekalian belum bekerja dengan semua kemampuannya. Kenapa? Tujuannya ya sederhana aja, supaya lebih aman. Ya, keamanan dan efisiensi energi merupakan alasan mengapa semua komponen komputer dibuat dan di atur untuk bekerja dengan batas amannya dan tidak menggunakan seluruh kemampuannya.
Tujuan dari overclocking suatu hardware yaitu memperbesar kemampuan bekerja hardware itu sendiri. Harga yang harus dibayar yaitu peningkatan konsumsi energi (listrik), lebih cepat panas/panas bisa lebih tinggi, kipas yang lebih berisik. Sistem dapat menjadi tidak stabil jika perangkat di overclock terlalu banyak, dan resiko kerusakan akibat voltase berlebih dan panas yang ekstrim. Pada beberapa kasus kadang diperlukan pendingin cair (Nitrogen Cair).
Lain halnya dengan downclocking/underclocking, namun ini akan dibahas di post yang lain. Downclocking merupakan kebalikan dari overclocking yaitu dengan menurunkan clock rate dan memberi efek penggunaan energi lebih kecil, panas yang stabil, namun bekerja lebih lambat.
Komponen komputer yang paling sering di overclock yaitu Processor, VGA, dan RAM. Mengapa? Karena biasanya banyak program bergantung pada 3 senjata utama tadi. Processor menentukan kecepatan kerja sebuah komputer dalam satuan Hertz/Hz (di abad ini sudah meningkat menjadi GHz). Video Graphic Array Card/VGA Card berfungsi sebagai penentu kualitas tampilan pada komputer. Semakin besar VGA maka semakin jernih gambar yang dihasilkan. RAM/Random Access Memory menentukan seberapa besar kapasitas kerja komputer. Semakin lega maka semakin banyak kerjaan yang bisa dilakukan.
Pertimbangan yang perlu dilakukan sebelum overclocking yaitu :
1. Jenis Hardware
2. Sistem Pendingin
3. Biaya Listrik
4. Resiko Kegagalan/Mati Total
1. Jenis Hadware
Ketahuilah bahwa tidak semua hardware komputer dapat di overclock. Pada beberapa BIOS bawaan motherboard tertentu hal ini tidak dilarang dan bahkan disediakan menu-nya. Namun hal ini tentu bisa diakali dengan software pihak ketiga seperti: CPUZ/GPUZ, AMD Overdrive, Intel Desktop Control Center, dll.
Perlu diingat juga bahwa beberapa hardware mungkin tidak bisa di overclock sama sekali. Beberapa hardware yang di unlock merupakan pilihan terbaik karena sudah di design untuk keperluannya namun harus tetap dengan pertimbangan yang matang.
2. Sistem Pendingin
Karena overclocking akan membuat hardware bekerja lebih keras, maka panas yang dihasilkan akan meningkat pula. Ini terjadi karena aliran listrik pada sirkuit melaju lebih cepat dan gesekan lebih besar, tumbukan antar neutron pun akan lebih sering terjadi.
Kipas pendingin pada hardware/Casing CPU terkadang tidak cukup ampuh untuk menangani "monster", contohnya bagi para gamers nih bisa overclock VGA AMD Radeon R9 295X2 sampai 1,108MHz perlu sistem pendingin cairan karena jika cuma angin doang udah pasti deh tuh PC bisa meleleh :3
3. Biaya Listrik
Kabarnya kan tarif listrik naik nih, nah bagi kalian yang mau melakukan OC sebaiknya pertimbangkan biaya juga. Karena secara teknis OC mempercepat kerja sistem itu artinya akan memakan lebih banyak energi juga. Walau perubahan tidak terlalu signifikan namun bisa imbas juga pada biaya listrik
4. Resiko Kegagalan
Kegagalan terjadi akibat komposisi yang tidak pas atau sesuai dengan sistem sobat. Biasanya terjadi malfungsi sistem seperti hang, bluescreen, atau bahkan bisa mati total kalau hardware sudah meleleh.
Nah bagaimana? Masih mau OC? Kalau sudah dipertimbangkan semuanya ini dia cara untuk Overclocking.
1. Jenis Motherboard (mobo) yang bagus buat OC:
Asus
Sudah memiliki nama didunia komputerisasi. Dan juga terkenal pada fitur-fiturnya yang lengkap. Akan tetapi untuk OC, masih berada setingkat dibawah DFI dan Biostar.
DFI
Pengaturan BIOS nya memang terkenal rumit, karena memang Mobo ini disiapkan untuk Overclock yang lebih rumit. Biasa juga disebut Perfect choice for enthusiast overclocker.
Biostar
Keuntungan Mobo ini harganya murah, dan kemampuannya bisa diandalkan. Pas bagi pemula karena menu dan pengaturannya-pun mudah dipahami. Tapi hanya bagi seri TP35 / TP45 saja ya sobat readers :D
Gigabyte
Seri DQ6 dari mobo ini merupakan High End-nya Gigabyte, atau bisa juga cicip seri Flagship EP45 Extreme. Readers pasti akan sangat terpuaskan dengan hasilnya :D.
2. Temukan Komposisi Yang Pas
a). Pasti Overclock akan membuat membuat sistem tidak stabil, rintangannya simple: Mencari titik stabilnya.
b). Jangan terpaku dengan kelipatan 2/Genap. Jangan berhenti sampai 400, bisa saja batas stabil berada pada 433 atau 427.
3. Overclocking
a). Ubah frekuensi sedikit demi sedikit.
b). Save and Exit
c). Apabila tidak bisa masuk BIOS lagi maka inilah batasnya. Reset BIOS anda (Biasanya tombol reset ada di dekat baterai CMOS)
Hitung perkiraan agar Memori yang kalian gunakan tidak menjadi penghambat ketika Anda melakukan OverClock. Karena yang sudah banyak terjadi, Memori yang digunakan tidak memadai untuk melakukan Overclock dan berhenti ditengah jalan, hanya karena Memori yang tidak mampu untuk melanjutkan.4. Testing
Kemampuan Memori bisa dilihat dari PC6400, PC5300, PC4200 dan dibagi 8.
DDR2- PC 6400 artinya memori berjalan di 6400 : 8 = 800MHz
DDR2- PC 5300 artinya memori berjalan di 5300 : 8 = 667MHz
DDR2- PC 4200 artinya memori berjalan di 4200 : 8 = 533MHz
Cara Untuk Mengetahui Frekuensi Memory dan Processor
Contoh kita akan memakai E2160 (9 x 200MHz).
Rasio 1 : 1 --- Apabila FREQ PROCIE 200MHz, maka FREQ RAM dikali 2, yaitu yang didapat 400MHZ.Rasio 3 : 2 --- Apabila FREQ PROCIE 200MHz, maka FREQ RAM ( 2 dikali 3 dibagi 2, hasilnya 3 ), yaitu 600MHZ.
Rasio 4 : 5 --- Apabila FREQ PROCIE 200MHz, maka FREQ RAM ( 2 dikali 4 dibagi 5, hasilnya 1, 6 ), yaitu 320MHZ.
Rasio 2 : 1 --- Apabila FREQ PROCIE 200MHz, maka FREQ RAM ( 2 dikali 2 dibagi 1, hasilnya 4 ), yaitu 800MHZ.
a). Pada dasarnya Processor hanya bisa bertahan stabil selama 1 hari (atau bisa juga 7-8 jam) sesudah di overclock. Itu sebabnya anda harus sabar saat OC.
b). Jaga suhu panas dan juga ingat biaya listrik :D
Sekian dari mimin :3
-Source, perubahan dan lebihnya dari mimin.
Komentar
Posting Komentar
Keep it civil